Terkadang banyak melintas kendaraan dengan kecepatan tinggi dengan tiba-tiba memutar setir bahkan menginjak rem hanya untuk menghindari ranjau lubang. Tindakan ini sangat berbahaya dan dapat memakan korban jiwa.
Terlebih saat musim hujan, genangan air di mana-mana dan jalanan tertutup genangan air tersebut. Ditambah drainase air hujan tidak baik, genangan air akan terus meninggi dan mudah terjadi banjir.
Genangan air hujan juga dapat menutupi lubang, sehingga kendaraan yang melintas akan mudah terperosok ke dalamnya. Waspadai lubang-lubang di jalan aspal ini saat berkendara.
Pernahkah kamu mencoba hal yang sama untuk lebih memilih jalan aspal yang bagus meski memutar atau lumayan jauh daripada jalan aspal terdekat yang berlubang? Atau pernahkah kamu terperosok karena mencoba menghindari lubang di jalan aspal tersebut?
Banyak pengguna jalan mengeluhkan hal yang sama tentang lubang-lubang di jalan aspal sekitar mereka bahkan seringkali telah memakan korban jiwa dan pemerintah daerah cukup lama mengambil sikap untuk segera memperbaiki lubang di aspal tersebut.
Lalu, ada warga yang berinisiatif membuat garis putih di sekeliling lubang tersebut atau memberi tanda dengan sebilah kayu atau pohon bahkan pot untuk mengantisipasi pengguna jalan terperosok sembari menunggu pemerintah daerah mengambil tindakan seperti yang terjadi di jalan Jambon, Yogyakarta.
Hal ini patut kita tiru daripada membiarkankan saja lubang tersebut.
Apa sih penyebab jalan aspal berlubang? Dan bagaimana solusinya? Lubang pada aspal terjadi karena berbagai macam faktor. Salah satunya, retak karena kurangnya perawatan jalan aspal. Retak yang terlalu lama dibiarkan maka akan menjadi lubang.
Berikut ini perawatan jalan aspal yang sebaiknya pemerintah segera lakukan dilansir dari website strong-Indonesia.com:
- Memadatkan pondasi jalan
Pemadatan tahap awal ini dilakukan setelah badan jalan terbentuk dan menggunakan vibrator roller serta buldozer untuk memadatkan tanah per-lapisnya. Setelahnya, ditambahkan material batu kali sebagai pondasinya dan menggunakan tandem roller untuk memadatkan lapisannya.
- Memadatkan aspal dengan baik dan benar
Pemadatan kedua setelah tahap pondasi, menggunakan dump truck sebagai penuang hotmix ke asphal finisher yang berfungsi menuang dan menghamparkan aspal yang masih panas diikuti tandem roller untuk memaratakan dan memadatkan. Kemudian menggunakan alat pemadat roda karet dan terakhir dipadatkan dengan alat pemadat baja tanpa vibrasi (harus dipadatkan saat suhu aspal +/- 85°, agar agregat dalam campuran aspal saling mengikat satu sama lain)
- Membangun sistem Drainase yang baik
Sistem Drainase yang buruk saat musim hujan membuat aspal tidak bisa kering dengan cepat. Aspal yang basah terendam air akan membuat lubang kecil dan lubang akan membesar jika dibiarkan karena sejatinya aspal tidak tahan dengan genangan air.
- Memastikan beban jalan aspal
Beban angkutan yang terlalu berat saat melintasi aspal mengakibatkan aspal mudah rusak karena tidak dapat menanggungnya. Sehingga perlu diperhatikan truk dengan muatan berat hendaknya menggunakan aspal yang telah berkontruksi beton.
- Mencampur aspal dengan limbah plastik
Uji coba pengunaan aspal dengan campuran limbah plastik di kota Bekasi menunjukkan bahwa kekuatan aspal bertambah menjadi 40%. Dengan berhasilnya uji coba itu, Pemerintah akan memelihara jalan menggunakan aspal campuran limbah plastik ini.
- Menutup jalan-jalan berlubang dengan segera
Jika terlalu lama dibiarkan, lubang aspal yang kecil semakin membesar. Karena itu, menambal jalan berlubang dengan segera adalah cara tercepat yang dapat dilakukan.
- Memilih dan menanam pohon perindang yang tepat
Salah memilih Pohon Perindang di tengah jalan atau pinggir jalan dapat merusak aspal. Akar pohon tersebut dapat menjebol aspal. Pilih pohon Kenari, Tanjung atau Kepel yang tidak terlalu besar dan sudah berusia tua. Selain akarnya tunggang, pohon tersebut aman bagi pengendara motor karena tidak mudah rapuh.
Apabila saat pengerjaan awalnya sudah benar serta beberapa solusi diatas diterapkan, akan menghasilkan jalan aspal yang bagus, kuat dan tahan lama. Semoga dapat diterapkan oleh Dinas Pemeliharaan Umum segera agar tercipta keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jalan saat berkendara.
Meskipun akan memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Namun, hal ini juga dapat mengurangi angka LAKA Lalu Lintas dan musibah banjir yang cukup sering akibat drainase yang kurang memadai di beberapa wilayah Indonesia.